Kamis, 26 Maret 2015

Tutorial Membuat Komik #1


Pencarian ide, premis, log line dan struktur cerita




Hi bloger, sampai juga kita di bab pertama sharing tutorial membuat komik. buat bloger yang sudah siap-siap mau menggambar, sabar dulu ya. kita mulai dari yang langkah paling awal dulu dalam membuat komik, yaitu pencarian ide cerita, kemudian menyaring dan mengembangkan menjadi sebuah cerita yang menarik.
mengapa cerita itu penting ? ( bahkan bisa dibilang sangat penting ), karena komik itu merupakan gabungan dari elemen narasi (cerita) dan visual (gambar). jadi kedua elemen ini sama bobot pentingnya untuk menghasilkan komik yang bagus . memang ada komik yang tidak menggunakan dialog (silent comic) tetapi silent comic tetaplah membutuhkan konsep cerita juga.



Oke, Kita mulai saja langkah-langka penulisan ceritanya:


1. Pencarian Ide
Ide cerita bisa datang dari mana saja, tetapi yang paling mudah adalah dari sekitar kita. Pilihlah suatu tema yang dekat dengan kita, misalnya suka basket, buatlah komik basket. Buat yang suka masak, buatlah komik tentang koki. Dengan menggarap tema yang kita kuasai, niscaya komik yang kita hasilkan akan terasa lebih nyata. Sebagai contoh adalah komik berjudul ‘5 Menit Sebelum Tayang’ karya Ockto Baringbing yang memenangkan International Manga Awards adalah berdasarkan pengalamannya sehari-hari bekerja di sebuah stasiun televisi.


Hal lain yang penting adalah pesan apa yang ingin kita sampaikan melalui komik kita, apakah itu anti korupsi, kebaikan mengalahkan kejahatan, kerja keras, dsb. Komik yang tidak mempunyai pesan yang jelas akan terasa berputar-putar ceritanya tanpa progress yang signifikan. Salah satu contoh komik yang terasa berputar-putar adalah Beelzebub, walaupun saya tetap suka karena menghibur dan seru. Tapi komik yang bagus sebaiknya mempunyai pesan yang jelas, misalnya Naruto dengan kerja kerasnya, Gundala dengan kebaikan mengalahkan kejahatan,


2. Premis
Apakah premis itu ? nah coba perhatikan gambar di bawah ini





Jadi premis adalah rangkaian satu kalimat yang menjadi inti dari cerita
premis itu haruslah singkat, jelas dan menarik. premis terdiri dari deskrisi karakter, keunikan, masalah yang dihadapi dan tujuan akhir dari si karakter.

3. Log Line
jika kita telah memiliki premis yang bagus, maka tahap selanjutnya adalah mengembangkannya menjadi sebuah log line seperti berikut:



Jadi Log Line adalah: Satu paragraph yang berisi detil cerita
Log Line haruslah tetap singkat, 1 paragraf yang terdiri dari 4-5 kalimat saja. Jangan sampai log line kita berisi 100 kalimat. Apabila masih terlalu panjang, berarti masih bisa disederhanakan lagi menjadi intinya saja.

4. Struktur atau Elemen Cerita
Berbekal log line, kita mulai menyusun plot cerita kita. Dalam penulisan cerita, ada beberapa tahapan yang kita harus perhatikan supaya cerita kita mempunyai alur yang baik dan menarik. Struktur dari cerita bisa dibagi seperti ini:

Pola penceritaan yang baku tidak hanya untuk komik saja, tetapi untuk semua media bercerita seperti cerpen, novel, dan filem. Salah satu buku yang paling mudah dimengerti mengenai penulisan cerita adalah buku ‘Story’ karangan Robert McKee. Disitu Mc Kee membagi struktur cerita dengan formula baku yang banyak dipakai penulis skenario di Hollywood. Saya akan memberikan contoh filem Iron Man yang pertama, supaya lebih mudah dipahami.

Struktur cerita bisa versi McKee dibagi menjadi:
1. Inciting Incident (Act 1)
Adalah suatu kejadian di awal cerita yang membuat kehidupan tokoh utama yang pada awalnya baik-baik saja, menjadi berubah (bisa lebih buruk atau jadi kaya misalnya). Inciting Incident ini sebaiknya terjadi pada 5 halaman pertama di komik atau 5 menit pertama dalam filem. Inciting Incident harus mempunyai impact yang sangat besar, menarik, membuat rasa ingin tahu, dan diperlihatkan secara langsung kepada pembaca, tidak boleh cuma diceritakan dengan kata-kata.
Dalam filem Iron Man, Tony Stark yang terkenal dan kaya raya, tertangkap, terluka, dan harus membuat arc reactor di dalam penjara untuk menyambung hidupnya.

2. Progressive Complications (Act 2)
Adalah tahap dimana kehidupan tokoh utama lebih dalam dijelaskan, dengan berbagai situasi dan relasinya dengan karakter-karakter pendukung di sekitarnya.
Disini Tony Stark yang berhasil lolos, mulai bimbang dengan pekerjaannya selama ini dalam memproduksi senjata. Karakter lain mulai diperkenalkan antara lain Pepper Potts, James Rhodes (Warmachine) dan Obadiah Stane.


3. Crisis 1 (Act 2)
Kehidupan Tony Stark mulai semakin buruk, dengan diambil alihnya kekuasaan Stark Industry ke tangan Obadiah Stane.

4. Crisis 2 (Act 2)
Tony Stark hamper mati, arc rector baru yang dia buat diambil paksa oleh Obadiah Stane. Tony terpaksa menggunakan kembali arc reactor lama yang dia buat di penjara, yang kekuatannya tidak sekuat arc reactor baru yang dicuri. Disini penonton dibuat kuatir, apakah Tony bisa mengalahkan Obadiah Stane, bagaimanakah caranya?

5. Climax (Act 3)
Adalah adegan puncak dari filem, dimana Tony Stark bertarung mati-matian dengana Iron Monger yang jauh lebih kuat. Pada saat energy arc reactor Tony hampir habis, dia harus menggunakan akalnya dan berhasil mengalahkan Iron Monger.

6. Resolution (Act 3)
Adalah akhir dari cerita, dimana kehidupan Tony Stark berubah baik dari fisik (memakai arc reactor untuk bertahan hidup) dan sifat (menjadi tidak sombong dan peduli dengan ketidak adilan). Perubahan ini haruslah bersifat permanen dan tidak reversible. Disini Tony mengaku kepada public bahwa dialah Iron Man, maka hidupnya berubah selamanya karena semua orang sudah tahu.

Nah setelah membaca pemaparan di atas, sekarang hal terpenting yang harus dilakukan adalah praktek.. terima kasih, dan sampai jumpa di postingan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar