Kamis, 26 Maret 2015

Tutorial Membuat Komik #2

 Mendisain Karakter Komik yang baik, unik, dan mudah diingat. 
pasti sudah banyak yang tidak sabar untuk mulai menggambar karakter ciptaannya, kita langsung ke disain karakter dulu. Sebab biasanya pada saat membuat deskripsi detil karakternya, akan datang banyak ide yang bisa dipakai untuk sinopsis ceritanya nanti.
Story driven atau Character driven?
Di dalam dunia penceritaan, baik itu komik, novel, ataupun filem, ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan dalam membuatnya, yaitu:

1. Story driven
Yaitu pembuatan cerita komik/novel/filem yang lebih mengutamakan cerita, jadi karakter yang ada di dalam cerita tersebut ada untuk kepentingan agar cerita dapat mengalir dengan menarik dari awal sampai akhir. Ciri-cirinya antara lain, karakter utama bisa banyak jumlahnya dan hampir sama porsi perannya dan ada kemungkina para karakter bisa meninggal di dalam cerita. Contohnya: Inception, Titanic, Life of Pi, Eat Pray Love, dll

2. Character driven
Yaitu pembuatan cerita komik/novel/filem yang yang mengutamakan sang karakter utama. Kebanyakan komik dan filem yang merupakan adaptasi dari komik, pasti ceritanya berpusat pada karakter utamanya. Salah satu cirinya adalah jagoannya tidak mungkin kalah/mati, contohnya: Iron Man, Kick Ass, Godzilla, Tintin, Son Go Ku (walau mati tapi tetep bisa ikut berkelahi), dll.

Sebuah karya komik/novel/filem yang bisa dibuat sekuelnya secara terus menerus bersambung biasanya adalah Character Driven story, dan karakter-karakter inilah yang biasanya sangat menguntungkan dari sisi penjualan merchandising. Oleh karena itulah, karakter sangatlah penting.

Dari sebuah interview dengan editor Shonen Jump Jepang, mereka mengutamakan karakter diatas segalanya. Mereka percaya bahwa dengan membuat karakter yang menarik, akan mudah membuat cerita yang bagus tentang karakter tersebut.

Pasti banyak diantara kaskuser yang sudah mempunyai bayangan seperti apa karakter yang akan dibuat. Sebelum digambar atau divisualisasikan, coba ditulis dulu seperti apakah karakter utama kita dengan sedetil-detilnya. Hal ini penting ketika kita nanti menggambar desain visual karakternya. Latar belakang karakter yang detil akan membuat karakter kita lebih hidup.

Supaya lebih mudah, saya buat form-nya saja seperti ini:

Judul Komik:
Premis:
Log-Line:
Nama Karakter:
Gender:
Tempat/tanggal lahir/umur:
Asal-usul singkat: misalnya lahir yatim piatu, lalu belajar beladiri sejak kecil, dsb
Hobby/Kemampuan khusus: misalnya tarik suara/ahli memasak
Sifat: misalnya: sombong, tegas, pemalu, licik, ini akan mempengaruhi pose dan tingkah laku si karakter.
Kelemahan: misalnya takut gelap, bisa dijadikan bahan di ceritanya nanti.
Kelebihan: misalnya menghitung cepat, juga bisa jadi cara dia mengatasi masalah
Sesuatu yang bisa menjadi ciri visual: bisa bentuk badan, wajah, rambut, pose, emblem/logo, senjata, kostum, dsb.

 Berikut adalah contoh kelemahan atau kelebihan yang memberikan nyawa kepada karakter yang dibuat. Misalnya Nobita yang pengecut dan cengeng, Steven Sterk yang kehilangan kekuatannya karena flu, Superman yang lemah terhadap Kryptonite, atau kelebihan kantong ajaib Doraemon.
Kelemahan atau kelebihan ini juga akan membuat cerita menjadi menarik.


Sekarang mari kita mulai menvisualisasikan karakter kita berdasarkan deskripsi yang sudah kita buat diatas.

Beberapa cara pendekatan dalam mendisain karakter akan dijelaskan dibawah ini. Semua pendekatan ini harus dilakukan semuanya, jadi jangan salah satu saja. Oke, kita mulai saja ya.

1. Pendekatan Siluet
Hampir semua karakter yang sukses pasti dapat dikenali hanya dari siluetnya saja. Siluet bisa dibentuk dari postur badan, cara berdiri, kostum, senjata, dan lain-lain. Apabila kaskuser belum yakin apakah siluet karakter yang sudah dibuat cukup kuat atau belum, coba dihitamkan dan dibuat menjadi siluet, dari situ bisa diulik siluetnya dulu, baru kembali ke desain karakternya. Di bawah ini ada beberapa contoh karakter yang mempunyai siluet yang ikonik, apakah kaskuser bisa mengenali semuanya?

2. Pendekatan Warna
Apabila karakter yang dibuat adalah jagoan super, mungkin akan lebih mudah membuat siluet yang ikonik seperti di bawah ini:

Tetapi apabila karakter yang dibuat adalah orang biasa atau superhero yang agak sulit menjadikannya menjadi siluet yang ikonik, kita bisa membuatnya unik dengan menggunakan komposisi warna. Contohnya seperti dibawah ini:


Bahkan komik Bakuman yang semua karakternya manusia biasa dengan range umur remaja, bisa terlihat berbeda-beda/unik karakternya dengan warna baju, rambut, celana yang memang dibuat berbeda satu dengan yang lainnya.

Tetapi ingat, jangan terlalu banyak warna dalam 1 karakter, coba maksimal 3 warna utama. Kunci pemilihan warna adalah mempunyai arti (meaning) dan juga menarik untuk dilihat. Jadi carilah sifat karakter anda dan berikan warna yang mempunyai sifat/karakteristik yang sama/menunjang. Misalnya dia adalah karakter pemalu, pendiam yang sangat sabar, sebaiknya jangan diberikan warna merah yang mempunyai sifat keras dan meledak-ledak.

3. Cara berdiri/Postur/Gesture
Pahami sifat dari karakter yang dibuat dan buatlah pembaca bisa mengetahui sifat karakter tersebut hanya dengan melihat cara dia berdiri atau melakukan sesuatu. Contohnya dibawah ini, cara berdiri si karakter menunjukkan sifat/tabiatnya, antara lain: agak dungu, sexy, percaya diri, penjilat, baik hati, tanpa semangat hidup, dll.

4. Kostum
Kostum dibuat sesuai fungsi dan memberikan informasi mengenai kelebihan atau karakteristik karakternya, misalnya karakter Superman tidak diberikan armor seperti Iron Man karena dia tidak memerlukan armor. Atau mengapa Spiderman tidak memakai sayap? karena dia tidak bisa terbang. Atau mengapa Flash tidak memakai baju besi? karena dia butuh kostumnya simpel dan ringan agar dapat berlari cepat. Atau tokohnya manusia biasa berprofesi petani di desa terpencil, tetapi kostumnya mirip orang kantoran atau dokter misalnya.
Intinya sih jangan sampai salah kostum gan.

5. Bagian yang unik pada karakter
Contoh paling mudah antara lain: rambut Superman, kupingnya Batman, hidungnya Usop, jambulnya Tintin (sampai jadi nama model rambut).
Bagian unik ini bisa juga sesuatu yang menambah nilai dari latar belakang karakernya, misalnya codet X-nya Kenshin di Samurai-X, Nick Fury dengan matanya yang buta sebelah, Darth Vader dengan topengnya, dll.


6. Terakhir, Keep it simple
Karakter yang sukses, kebanyakan mempunyai desain yang simpel. Tidak terlalu rumit detil dan ornamennya. Disain yang simpel akan mudah dicerna dan diingat oleh pembaca/penonton. Desain yang terlalu rumit, akan cenderung tidak jelas/clear dan membuat mata lebih cepat lelah ketika melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar